Malang (beritajatim.com) – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, sukses memperoleh apresiasi dari auditor internal ISO 21001:2018 atas komitmennya dalam membangun budaya mutu di layanan pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Audit Internal, Sunu Setiawan, dalam kunjungan resmi pada Sabtu (20/12/2024).
“Budaya mutu merupakan kunci bagi organisasi untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada masyarakat,” ungkap Sunu. Menurutnya, implementasi standar ISO 21001:2018 di Nurul Jadid menunjukkan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan pengabdian masyarakat.
Sunu menjelaskan, ketika budaya mutu menjadi bagian dari organisasi, setiap langkah yang diambil akan selalu berorientasi pada pencapaian standar mutu yang tinggi. Standar ISO 21001:2018 ini dirancang untuk memastikan pelayanan terbaik kepada peserta didik dan penerima manfaat lainnya.
“Pentingnya ada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan stakeholder terkait, untuk memastikan bahwa pesantren dapat terus memberikan layanan terbaik. Pesantren Nurul Jadid memulai langkah ini dengan sangat baik, tidak hanya melalui imbauan tetapi dengan ketentuan dalam dokumen mutu,” tegasnya.
Wakil Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Najiburrahman Wahid, mengapresiasi kunjungan auditor tersebut. Ia berharap kunjungan ini membawa hasil positif dan menjadi momentum peningkatan layanan pendidikan serta pengabdian kepada masyarakat.
“Pesantren Nurul Jadid didirikan pada 1949 oleh KH. Zaini Mun’im, dan hingga saat ini telah memiliki lembaga pendidikan mulai dari prasekolah hingga perguruan tinggi yang berbadan hukum yayasan,” jelas KH. Najiburrahman.
Dalam sambutannya, KH. Najiburrahman juga mengutip sebuah pesan motivasi, “Kalau Anda tidak puas, beri tahu kami. Kalau Anda puas, beri tahu teman.” Kalimat ini disambut gelak tawa audiens, menggambarkan semangat transparansi dan peningkatan mutu di lingkungan pesantren.
Sebagai salah satu pesantren terkemuka di Jawa Timur, Nurul Jadid terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan pendidikan berkualitas berbasis budaya mutu. Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menerapkan standar internasional demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan implementasi ISO 21001:2018, Pondok Pesantren Nurul Jadid semakin membuktikan eksistensinya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada nilai religius tetapi juga mutu layanan yang profesional. (dan/ian)
Link informasi : Sumber