Blitar (beritajatim.com) – Nasib miris dialami oleh 78 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Blitar. Mereka yang merupakan para pelajar SMA itu hanya mendapatkan uang saku Rp570 ribu per orang, meski sudah berlatih keras selama satu bulan dan bertugas di Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus lalu.
Menurut mereka, uang saku yang diterima ini lebih kecil ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Dengan kondisi itu tentu membuat puluhan pelajar SMA tersebut kecewa.
“Kalau kakak tingkat dulu katanya Rp1 juta lebih, ini tadi cuma dapat Rp570 ribu,” ungkap Adam, salah satu anggota Paskibraka Kabupaten Blitar, Senin (2/12/2024).
Selain mengeluhkan soal kecilnya uang saku, puluhan anggota Paskibraka tersebut juga kecewa lantaran penyalurannya molor. Diketahui Paskibraka daerah lain seperti Kota Blitar telah dicairkan sejak sebelum gelaran Pilkada.
Namun di Kabupaten Blitar uang saku untuk anggota Paskibraka baru disalurkan usai gelaran Pilkada. Tentu kondisi itu membuat para anggota Paskibraka kecewa.
“Uang segitu buat bensin (BBM) wira wiri dulu waktu latihan tidak cukup pak, apa lagi ada yang kos,” ungkapnya.
Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh Paskibraka yang lain. Lutfhil siswa kelas 2 SMA yang juga menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Blitar mengaku kecewa lantaran pihak Pemerintah Kabupaten Blitar hanya menghargai jerih payah Paskibraka dengan uang saku Rp570 ribu.
“Yang dulu-dulu juga ada kegiatan wisata usai kegiatan, ini tidak ada pembicaraan sama sekali, justru uangnya hanya dikasih Rp570 ribu,” tegasnya. [owi/beq]
Link informasi : Sumber