Bondowoso, (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bondowoso menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Rabu (18/9/2024) malam di Hotel Ijen View.
Angka yang ditetapkan sebanyak 601.133 pemilih. Terdiri dari 290.862 laki-laki dan 310.271 perempuan.
Jumlah ini berkurang dari daftar pemilih sementara (DPS) sebanyak 602.444 calon pemilih.
“Selisih sekitar 1.100 an pemilih dari DPS,” kata Kordiv Perencanaan, Data dan Informasi pada KPU Kabupaten Bondowoso, Imroatul Husnah kepada BeritaJatim.com.
Data calon pemilih juga terus berkurang sejak dikeluarkannya Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dari Kemendagri yang sebanyak 609.470 jiwa.
“Data pemilih berkurang pasca dimutakhirkan karena ada yang meninggal atau pindah domisili,” kata wanita yang karib disapa Iim tersebut.
Menurutnya, data calon pemilih terus bergerak. Jika ada perubahan lagi, maka akan masuk ke daftar pemilih tambahan (DPTb) atau Daftar Pemilih Khusus (DPK).
“DPT yang terbanyak di kecamatan kota, tapi fasilitas tidak ada yang diistimewakan. Semua kecamatan sama,” tegasnya.
Sementara Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (P2H) pada Bawaslu Kabupaten Bondowoso, Sholikhul Huda terlihat beberapa interupsi saat digelarnya rapat pleno.
Setidaknya tercatat dua kali Huda bersuara usai PPK menyampaikan data pemutakhiran dari DPS ke DPT.
“Di dalam memasukkan data ada beberapa yang kurang cermat, sehingga ada kesalahan,” kata Huda.
Setiap PPK, kata Huda, seharusnya membacakan secara detail data pemilih baru maupun yang tidak memenuhi syarat (TMS). Namun ada PPK yang ‘melompat’ langsung pada angka total.
“Berdasarkan pencermatan kami, ada kesalahan di sistematika penulisan. Tadi disampaikan salah input,” ucapnya.
“Tapi ini menjadi salah satu trigger kami nantinya. Jangan sampai rekapitulasi suara salah input. Ini bahaya,” imbuh Huda. [awi/aje]
Link informasi : Sumber
