Surabaya (beritajatim.com) – Provinsi Jawa Timur diprediksi akan memasuki masa peralihan musim pada bulan Oktober ini, yang kemudian akan berlanjut pada musim hujan pada bulan November 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno mengatakan anomali peralihan musim atau pancaroba sudah mulai terlihat.
Kata dia, ditandai dengan anomali negatif lidah biru, yang mengindikasikan bahwa suhu sudah terindikasi dingin di Samudra Pasifik.
“Tahun ini ada peluang La Mina pada level tingkat lemah di bulan Oktober 2024. Atas itu juga memicu triger triger hujan yang kadang intensitas tinggi di beberapa hari di satu minggu,” kata Anung dalam konferensi pers daring, ditulis Kamis (3/10).
“Nah ini yang menjadi periode kita harus kita ingat apakah bulan Oktober ini kita memasuki musim peralihan atau musim pancaroba di Jawa Timur,” tambahnya.
Memasuki bulan Oktober dan mendekati musim hujan ini, Anung juga menyampaikan bahwa masyarakat maupun pemerintah perlu antisipasi dini.
Di mana untuk kesiap siagaan saat melintasi lereng tebing curam. Dan bagi petani bisa bersiap menggelar lahan untuk komoditas tanaman pangan, baik lahan pertanian dan lahan tadah hujan atau irigasi teknis.
“Untuk kesiap siagaan berhati hati di tempat atau wilayah kemiringan lereng lebih dari 45 derajat, atau barangkali bisa menyiapkan komoditas tanaman pangan di bulan Oktober ini, petani sudah bisa meyiapkan lahan untuk pertanian baik lahan tadah hujan atau irigasi teknis,” tutup Anung. (ram/ted)
Link informasi : Sumber