Lamongan, (beritajatim.com) — Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Sunan Drajat di Kecamatan Paciran untuk bersilaturahmi dengan Kiai Abdul Ghofur. Kunjungan ini juga bertujuan untuk membahas laporan yang dilayangkan oleh alumni pesantren mengenai akun TikTok @bagonggugat820 yang diduga telah menghina Kiai Ghofur melalui unggahan yang berisi kalimat kasar.
Kepala Pondok Putra Sunan Drajat, Nur Halim, menjelaskan bahwa pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan santai. “Tadi ngobrol banyak dengan bapak kiai (Abdul Ghofur) dan juga dengan gus, tentang masa depan pondok dan masa depan daerah,” kata Halim.
Mengenai isu penghinaan tersebut, Halim menegaskan bahwa pihak kepolisian siap untuk menindaklanjuti laporan dari alumni. “Pak Kapolres sudah siap menindaklanjuti, dan akan diperingatkan terlebih dahulu. Jika setelah diperingatkan muncul lagi, maka akan diproses hukum. Pihak pesantren juga sepakat dengan langkah ini,” ungkap Halim.
Dia juga menambahkan bahwa pemilik akun TikTok yang menghina Kiai Ghofur kini telah teridentifikasi. “Kalau bilangnya begitu, berarti ya kemungkinan besar sudah ketemu,” ujarnya.
Selama pertemuan, Kiai Abdul Ghofur menunjukkan sikap tenang dan berusaha mencari solusi terbaik. “Kiai memahami betul bahwa ada orang yang suka dan tidak suka itu sudah biasa. Pak Kiai tidak marah, hanya saja alumni merasa tidak terima melihat perlakuan yang tidak pantas,” jelas Halim.
Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti keputusan Kiai Abdul Ghofur dan pihak Ponpes Sunan Drajat terkait tindakan dari pemilik akun TikTok tersebut.
“Kami sudah komunikasi dengan beliau terkait isu ini. Kami siap menerima apapun keputusan dari beliau, mengingat Kiai Ghofur yang berhak memberikan laporan untuk kami tindaklanjuti,” kata Bobby.
Sebelumnya, pada Senin (21/10/2024), beberapa perwakilan alumni Ponpes Sunan Drajat telah mendatangi Polres Lamongan untuk melaporkan pemilik akun TikTok yang dinilai menghina pengasuh pondok dengan ungkapan-ungkapan yang tidak pantas. Unggahan tersebut mencakup pernyataan yang merendahkan Kiai Ghofur dan pesantren. [fak/beq]
Link informasi : Sumber