Redaksi

Di Press Klarr Beritajatim.com, Sri Untari Kuak Gaya Marah-Marah Cagub Risma

beritajatim.com, podcast press klaar, sri untari

Surabaya (beritajatim.com) – Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari Bisowarno berbagi pandangannya seputar Pilgub Jatim 2024, termasuk strategi memenangkan pasangan Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Hal itu disampaikan Untari saat ngobrol santai bersama wartawan senior Teddy Ardianto Hendrawan dan Rahardi J. Soekarno dalam podcast teranyar beritajatim.com ‘Press Klaar’, pada Sabtu (2/11/2024).

Dalam podcast itu, Untari berbagi pandangannya mengenai tiga calon perempuan yang maju dalam kontestasi Pilgub Jatim 2024, seperti Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini.

Untari mengungkapkan kekagumannya terhadap ketiga sosok tersebut. Lebih rinci, ia menilai Luluk sebagai pribadi yang ramah dan pintar, meski mempertanyakan dukungan PKB yang belum sepenuhnya menguatkannya.

“Orangnya pintar kok. Cuman saya tidak tahu kenapa PKB tidak mendukung dengan sepenuhnya, mohon maaf. Saya kalau bercanda sama teman-teman PKB, ini kenapa sih Mbak Luluk tidak dikuatkan? Masa sampai sekarang masih belum 10 persen. Saya bilang begitu ke teman-teman PKB, mereka senyum aja,” kata Untari.

Selanjutnya, ia memberi pujian untuk Khofifah, yang dianggapnya sebagai perempuan pekerja keras. Namun, Untari juga menyoroti kekurangan Khofifah yang terkadang lambat dalam tindakan.

“Bu Khofifah ini pekerja keras, saya salut. Perempuan hebat juga, karena dari dulu saya aktivitas bersama-sama, ketika mengurus perempuan di Koalisi Perempuan Indonesia, Forum Komunikasi Perempuan Politik. Tapi saya fokus di ekonomi, bukan sosial,” ungkapnya.

Sementara soal Bu Risma, Untari tidak ragu untuk menyebutnya sebagai perempuan super hebat, dan wali kota tingkat dunia. Ia menyatakan bahwa kesederhanaan Risma berpadu dengan pemikiran yang luar biasa.

Meskipun sering dianggap marah-marah, Untari menjelaskan bahwa kemarahan Risma muncul ketika hak-hak rakyat terhambat oleh birokrasi.

Ia memberikan contoh bagaimana proses pembuatan KTP di Kota Surabaya bisa memakan waktu empat hari, padahal seharusnya bisa selesai dalam 20 menit.

Dalam masa kampanye pun, Untari menegaskan bahwa tidak ada perubahan gaya dari Risma. Menurutnya, kal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, sikap marah Risma saat ada kesalahan dalam pelayanan publik adalah reaksi yang wajar dan bukan sekadar drama.

“Jadi, orang menstigma Bu Risma suka marah-marah, itu marah-marah kalau ada yang nggak bener dalam melayani masyarakat,” tegas Untari. [ipl/ian]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar