Redaksi

Setahun 215 Kasus Baru HIV di Kota Kediri, Didominasi Pelajar dan Mahasiswa

hiv, kota kediri, mahasiswa, pelajar

Kediri (beritajatim.com) – Kasus HIV di Kota Kediri cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun ini ditemukan ratusan kasus baru penyakit mematikan HIV yang berasal dari dalam dan luar Kota Kediri.

“Data kumulatif tahun 2022-2024 dari Dinkes Kota Kediri menemukan 2.688 kasus, sedangkan pada bulan Januari-Oktober 2024 terdapat 215 kasus baru yang berasal dari dalam dan luar Kota Kediri,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Muhamad Fajri Mubasysyir di acara seminar Youth as Peer Educator, Leading The Charge for HIV Equality.

Fajri menambahkan, rentang usia penderita didominasi antara 20-30 tahun. Ironisnya, saat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan, kelompok pelajar dan mahasiswa yang mengalami kecenderungan peningkatan kasus HIV.

“Maka dengan berdasarkan data tersebut kita harus berupaya meningkatkan jejaring, kerjasama, kolaborasi antara jajaran kesehatan dan Perguruan Tinggi, untuk bersama-sama menemukan kasusnya lebih tinggi lagi,” ucapnya. Menurutnya, apabila semakin banyak ditemukan kasus, maka proses pengobatan dapat dilakukan secara holistik.

Seminar ini berlangsung di GOR Jayabaya Kota Kediri. Tujuannya untuk mencetak mahasiswa sebagai pendidik sebaya atau peer educator di lingkungan universitas. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang HIV/AIDS.

Foto BeritaJatim.com
Mahasiswa ikuti seminar Youth as Peer Educator, Leading The Charge for HIV Equality di GOR Jayabaya Kota Kediri

Sebagai penyelenggara, Dinas Kesehatan Kota Kediri menghadirkan narasumber yang kompeten di seminar tersebut. Ialah dr. Yati Suparyati, Dokter Klinik Utama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Timur.

Fajri berharap mahasiswa di Kota Kediri bisa menjadi pendidik sebaya. Mereka bisa berperan dalam memberikan edukasi, sosialisasi juga konseling tentang HIV di lingkungan kampus.

Tak kalah penting, peer educator juga diharapkan mengajak tes kepada teman-teman yang beresiko dan mengajak berperilaku hidup sehat agar bisa terhindar dari penularan HIV,” tutupnya.

Anis Faidatul, mahasiswa IAIN Kediri mengaku siap menjadi pendidik sebaya di kampusnya. Menurutnya, upaya Pemkot Kediri untuk membentuk pendidik sebaya di lingkungan kampus merupakan langkah yang efektif dalam menekan pertumbuhan kasus HIV/AIDS di Kota Kediri.

“Seperti yang dipaparkan tadi, bahwa usia terbanyak penderita HIV/AIDS sekitar 20 sampai 30 tahun. Jadi menurut Saya ini cara yang efektif,” ujarnya.

Diketahui, seminar dihadiri 400 peserta, yang terdiri dari: Pelayanan HIV/AIDS Kota Kediri, Pegiat HIV, dosen pendamping mahasiswa, dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi se-Kota Kediri. [nm/beq]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar