Jakarta (beritajatim.com) – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2024-2028 resmi dilantik oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Marciano Norman, pada Sabtu, 30 November 2024 di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum PP PBSI masa bakti 1997-2001 Subagyo HS, Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2020-2024 Agung Firman Sampurna, GKR Hemas anggota DPD RI dan penggagas Piala GKR Hemas yang menggelorakan bulu tangkis di Indonesia, serta para pengurus provinsi PBSI dari seluruh Indonesia.
PP PBSI kini dipimpin oleh Ketua Umum M. Fadil Imran, yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Ricky A. Soebagdja, peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996, dan Tony Wahyudi, Ketua PBSI Jawa Timur, sebagai Bendahara Umum.
Ada tiga Wakil Ketua Umum dalam kepengurusan ini, yakni Wakil Ketua Umum I Taufik Hidayat, peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Athena 2004 yang kini juga menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga; Wakil Ketua Umum II K.P.H. Yudonegoro, yang juga Ketua PBSI DI Yogyakarta; dan Wakil Ketua Umum III Armand Darmadji, General Manager Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI.
Eng Hian, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004, dipercaya menjadi Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas, berkolaborasi dengan Mulyo Handoyo sebagai Koordinator Tim Pelatih. Mulyo dikenal sebagai pelatih berprestasi yang telah menggembleng sejumlah atlet, termasuk Taufik Hidayat hingga meraih emas di Athena. Bidang Pembinaan Prestasi Daerah dan Pengurus Provinsi dipercayakan kepada Umar Djaidi, seorang pengelola klub dan dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Di bawah kepemimpinan Fadil, berbagai bidang dan subbidang dalam struktur organisasi PP PBSI antara lain hubungan masyarakat, hubungan luar negeri, perencanaan strategis, turnamen, perwasitan, pengembangan komersial, hingga audit internal dan perencanaan pasca-karier atlet. Tim pendukung pembinaan prestasi juga akan melibatkan para profesional dan akademisi dari bidang sport medicine, psikologi olahraga, dan sport science. Sebanyak 60 pengurus dilantik dalam kepengurusan ini.
Dalam pidato pelantikannya, Fadil mengungkapkan, “Kita melaksanakan Munas dengan pemahaman bersama bahwa PBSI sedang tidak baik-baik saja. Walaupun Indonesia tetap salah satu negara elite bulu tangkis dunia, banyak target yang tidak tercapai, terutama target medali emas di Olimpiade Paris 2024. Ini harus kita benahi.”
Fadil menambahkan bahwa proses penentuan kepengurusan ini dilakukan melalui dialog dengan pengurus daerah, pemilik klub, atlet, pelatih, dan legenda bulu tangkis, serta melibatkan konsultan manajemen independen untuk merumuskan rancang bangun organisasi yang modern, adaptif, dan profesional.
Kepengurusan ini merupakan hasil Musyawarah Nasional PBSI di Surabaya pada 10-12 Agustus 2024. Fadil terpilih secara aklamasi dengan visi menjadikan bulu tangkis sebagai sumber kebanggaan dan kegembiraan bangsa, serta mewujudkan PBSI yang bersatu dan gotong royong.
“Semoga dengan kepengurusan yang berawal dari kota Yogyakarta yang istimewa ini, didukung seluruh pemangku kepentingan dan insan bulu tangkis, PBSI dapat mempersembahkan prestasi yang istimewa bagi bangsa Indonesia,” tutup Fadil. (faw/kun)
Link informasi : Sumber