Redaksi

Jadi Kota Wisata, Pegiat IKM di Batu Pelatihan HAKI

batu, ikm, kota wisata, pegiat, pelatihan haki

Malang (beritajatim.com) – Pegiat industri kecil dan menengah (IKM) di Kota Batu mendapat pelatihan hak kekayaan intelektual (HAKI). Mereka diminta melindungi HAKI berkaitan produk mereka yang dijual.

Pelatihan ini dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, pada Rabu, 11 – 12 Desember 2024. Pelaku IKM di Kota Wisata Batu didorong untuk memperkuat daya saing produk lokal sekaligus melindungi HAKI.

Kepala Diskumperindag Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan hahwa pelatihan HAKI diharapkan membawa dampak positif jangka panjang, khususnya dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Selain produk yang unik hasil produksi IKM Kota Batu terhindar dari ancaman plagiat.

“Pelaku IKM selama dua hari diisi dengan sesi diskusi. Simulasi pendaftaran HAKI, serta konsultasi langsung dengan para ahli,” ujar Aries.

Aries Setiawan menyebut pelatihan akan terus diadakan secara berkala demi membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan dan kemampuan yang memadai. Tujuannya pelaku usaha mampu memanfaatkan HAKI sebagai aset berharga dalam menjalankan bisnis mereka.

“Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Diskumperindag untuk menciptakan ekosistem bisnis yang aman dan terpercaya. Melalui pelatihan kami ingin memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha tentang pentingnya mendaftarkan merek, desain industri, hak cipta, dan paten. Dengan begitu, produk mereka dapat terlindungi dari praktik plagiat sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen,” ujar Aries.

Perwakilan Kemenkumham, Krisna menjeladkan alur pendaftaran HAKI yang sering menjadi tantangan bagi pelaku usaha. Pertama pemahaman yang tepat tentang persyaratan dan alur teknis sangat penting agar pendaftaran tidak ditolak oleh sistem.

“Dengan perlindungan HAKI, produk lokal dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ujar Krisna.

Sementara itu, salah satu pengusaha lokal sekaligus peserta, adalah Rahayu. Dia merasa terbantu dengan pelatihan HAKI. Mereka tidak hanya belajar cara mendaftarkan HAKI, tetapi juga memahami pentingnya melindungi produk kami dari plagiarisme.

“Saya berharap acara seperti ini terus dilaksanakan agar lebih banyak pelaku usaha yang mendapatkan manfaat,” ujar Rahayu. [luc/aje]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar