Surabaya (beritajatim.com) – Dwi Cahyo Kartiko, Ketua Umum terpilih Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jawa Timur, menegaskan pentingnya membangun kepengurusan yang solid dan efektif untuk meraih prestasi maksimal pada gelaran PON 2028. Hal ini disampaikan dalam sambutannya di Gedung Auditorium Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (23/12/2024).
“Kami tidak butuh banyak orang, tetapi pengurus yang sedikit ini harus efektif, mampu bekerja cepat, dan merupakan orang-orang terbaik dari Jawa Timur,” ungkap Dwi.
Sebagai langkah awal, Dwi menargetkan penyelesaian struktur kepengurusan dalam 30 hari ke depan. Ia menyebut, sekitar 20 nama calon pengurus telah masuk dalam daftar dan akan dikukuhkan setelah mendapat persetujuan dari Pengurus Besar (PB) FOPI.
Dwi, yang juga Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Unesa, menekankan pentingnya memperbanyak kompetisi lokal, seperti Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) dan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov). Kompetisi tersebut dirancang untuk menjaring bakat-bakat baru sekaligus meningkatkan kualitas atlet.
Ia juga mengungkapkan rencana kolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk memasukkan cabang olahraga petanque ke dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Pekan Olahraga Pelajar.
“Kompetisi yang rutin akan menciptakan ekosistem olahraga yang hidup. Dengan begitu, regenerasi atlet akan berjalan baik, dan kita bisa mempersiapkan tim tidak hanya untuk PON 2028, tetapi juga Olimpiade,” tambahnya.
Sebagai salah satu cabang olahraga yang semakin berkembang, petanque diharapkan dapat terus mencatatkan prestasi gemilang di tingkat nasional dan internasional. Dengan pembinaan yang terarah dan dukungan kompetisi yang konsisten, Dwi optimistis FOPI Jatim dapat mencetak atlet-atlet terbaik yang siap bersaing di masa depan. [way/ian]
Link informasi : Sumber
