Redaksi

Persid Jember Berpesta Gol ke Gawang Persekap Pasuruan

liga 4, liga 4 grup c zona jatim, liga 4 zona jatim, persekap pasuruan, persid jember

Jember (beritajatim.com) -Tuan rumah Persid berpesta gol ke gawang Persekap Kota Pasuruan, dalam pembukaan kompetisi sepak bola Liga 4 Grup C Zona Jawa Timur, di Stadion Jember Sport Garden, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (4/1/2024) sore.

Persid menghajar Persekap empat gol tanpa balas. Masing-masing gol dicetak Mohammad Hunaifi Azizi Hidayatullah pada menit 11, Mohammad Alfi Syahr Afadilah Fathir (47), Ahmad Dedi (68), dan Mohammad Dzulfikar Maliki (77).

Disaksikan langsung kurang lebih 300 orang penonton, termasuk Bupati Hendy Siswanto dan Komandan TNI Distrik Militer 0824 Letnan Kolonel Artileri Medan Indra Andriansyah, pertandingan berjalan dalam tempo sedang pada babak pertama.

Persekap berpeluang membuka gol kemenangan lebih dulu, saat pemain Persid Aditya Fidiyanto melanggar penyerang Tegar Ilhansyah di kotak penalti pada menit 5. Wasit Farid Riesdianto menunjuk titik putih 12 pas.

Namun pemain bertahan Mochammad Imanu Iqbal gagal mengeksekusinya. Bola membentur mistar gawang dan memantul ke arahnya kembali. Namun sundulan rebound Iqbal terlalu lemah sehingga bisa ditangkap penjaga gawang Guntur Egi Saputro.

Kegagalan tendangan penalti ini membuat mental pemain Persekap ambrol dan mendongkrak semangat pemain Persid. Enam menit kemudian Azizi membuat penonton bersorak, setelah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti gagal ditepis kiper Rifaldi Fatahilah.

Unggul lebih dulu, pemain Persid bernafsu menambah gol. Namun pergerakan ujung tombak Rafli Ramadhan terlalu lamban. Selain itu pemain Persid beberapa kali melakukan kesalahan mendasar saat memasuki area pertahanan Persekap, mulai dari mudah kehilangan bola, salah oper, hingga terburu-buru menembak bola ke arah gawang sehingga tak akurat.

Beberapa kali bola di lini depan membuat pemain-pemain sayap dan gelandang Persid mulai kehilangan kepercayaan diri. Gelandang bertahan Dimas Wahyudi juga gagal membendung pergerakan pemyerang Persekap Alfin Frian Saputra dan Mohammad Riyan Infaqtul Holil. Lini belakang pun mulai mudah ditembus.

Pelatih Persid Misnadi Amrizal melihat situasi mulai tak kondusif. Dimas dan Rafli rupanya belum sembuh seratus persen dari cedera saat pertandingan uji coba terakhir. “Tidak bisa dipungkiri, sakitnyan masih terasa itu walau mereka ngomong siap seratus persen,” katanya.

Menit 40, Dimas ditarik keluar dan digantikan Mohammad Dzulfikar Maliki. Rafli Ramadhan dan Faisal Ramandani diistirahatkan dan digantikan gelandang bertahan Mochamad Nur Samsi dan sayap kanan Mohamad Alfi Syahr Afadilah Fathir.

Menggeser tiga pemain dengan pemain baru membuat serangan Persid mengalir lebih cepat ke gawang Persekap pada babak kedua. “Mental tim naik lagi,” kata Misnadi.

Tak menanti lama, dua menit setelah wasit meniup peluit yang mengawali babak kedua, Fathir mencetak gol melalui skema serangan balik cepat dari lapangan tengah.

Unggul dua gol membuat Persid semakin nyaman bermain. Kepercayaan diri para pemain muncul. Gol berikutnya pada menit 68 dicetak gelandang Ahmad Dedi melalui tendangan voli mendatar yang memanfaatkan sapuan tandukan tak sempurna pemain belakang Much. Galang Safitro.Maliki memungkasi pesta gol Persid pada menit 77, memanfaatkan bola muntah yang ditepis kiper Rifaldi.

Misnadi bersyukur bisa memenangi pertandingan perdana yang selalu tak mudah. “Tim kami masih terlihat kaku dan ada beberapa pemain belum los. Namun pada babak kedua sudah ada perubahan,” katanya.

Misnadi mengeluhkan durasi pemanasan sebelum pertandingan yang terlampau singkat. “Apalagi cuaca hujan,” katanya. Dia berharap pada pertandingan kedua melawan Persipro Probolinggo bisa mendapatkan kesempatan pemanasan lebih lama.

Sementara itu, asisten pelatih Pesekap Dwi Permana memuji permainan anak-anak asuhnya. “Mereka pada menit awal sudah bagus, bisa menekan tuan rumah dan mendapatkan hadiah penalti,” katanya.

Kegagalan eksekusi penalti diakui Dwi mempengaruhi mental pemain. Namun dia tak menyalahkan para pemain. “Kami kecapekan karena baru tiba di Jember dari Pasuruan pada sekitar pukul 12 siang,” katanya. Tiga jam kemudian pemain sudah harus bertanding di lapangan tanpa sempat mencoba. [wir]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar