Magetan (beritajatim.com) – Air Terjun Ngadiloyo, atau yang dikenal dengan Titrosari, di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, terpaksa ditutup akibat longsor pada Selasa (7/1/2025). Hujan deras dengan intensitas sedang hingga tinggi selama lebih dari dua jam menjadi penyebab utama kejadian ini.
Air Terjun Ngadiloyo ditutup sementara oleh Perhutani karena rusaknya beberapa bagian pagar pembatas dan tangga akses menuju lokasi.Kerusakan pada pagar pembatas/pengaman dan Kerusakan tanggul dan tangga jalan menuju air terjun
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, informasi mengenai longsor diterima oleh Pusdalops-PB BPBD Magetan pada Selasa malam pukul 20.00 WIB.
“Longsor terjadi di sisi utara dengan jarak sekitar 7 meter dari Air Terjun Ngadiloyo. Material longsor yang sebagian besar berupa batu memiliki lebar 2 meter dan tinggi 30 meter,” terang Eka, Rabu (08/01/2024)
BPBD Kabupaten Magetan bersama Perhutani segera melakukan penanganan di lokasi longsor.
“Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD bersama Perhutani BKPH Lawu Selatan dan KPH Lawu Ds mendatangi lokasi untuk melakukan assessment dan koordinasi penanganan,” terang Eka.
Tindaklanjut dari hasil asesment yakni:
- Pembuatan Berita Acara Penutupan Sementara Wisata Air Terjun Ngadiloyo.
- Penjagaan di loket untuk melarang pengunjung masuk ke kawasan air terjun.
- Pemasangan tanda peringatan dan larangan masuk ke area yang terdampak.
- Perbaikan pagar pengaman dan pembuatan talud oleh Tim Perhutani.
BPBD Magetan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat berwisata di area pegunungan, khususnya di lokasi dengan kemiringan terjal seperti air terjun dan kawasan hutan. Risiko longsor dan pohon tumbang meningkat selama musim hujan.
Dengan adanya kerusakan yang cukup signifikan, pihak Perhutani mengambil langkah penutupan sementara kawasan Wisata Air Terjun Ngadiloyo.
“Mengingat lokasi wisata air terjun Ngadiloyo ini masih rawan longsor dan matrial lonsor belum dibersihkan maka sementara kunjungan ke air terjun kami tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Asisten Oerhutani BKPH Lawu Ds, Haji Santoso.
Langkah ini dilakukan demi keselamatan pengunjung. Perbaikan fasilitas yang rusak menjadi prioritas agar wisata ini dapat kembali dibuka untuk umum dengan kondisi yang lebih aman. [fiq/beq]
Link informasi : Sumber