Surabaya (beritajatim.com) – Misa Zurinney Anak Minggu, lulusan Program Studi Desain Manajemen dan Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), menciptakan perhiasan yang terbuat dari keramik.
Perhiasan ini unik, karena mengangkat tema budaya Dayak Iban yang berasal dari Brunei Darussalam. Karya inovatifnya berhasil meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) 2024.
Perhiasan yang dihasilkan berupa kalung, gelang, anting, dan cincin. Mizu, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa ini merupakan eksplorasi baru dalam penggunaan keramik yang biasanya hanya dipakai untuk pembuatan vas atau tembikar.
“Desain saya terinspirasi dari bentuk pakis dan selimut keramat pusaka keluarga saya yang diwariskan turun-temurun,” ungkap Mizu, Jumat (10/1/2025).
Lewat karya ini, Mizu ingin memberikan penghormatan kepada almarhum kakeknya dan suku Dayak Iban saya. “Konsep desainnya berfokus pada penggabungan dan penataan pakis untuk menghasilkan beragam bentuk,” ujarnya.
Pembuatan perhiasan ini memakan waktu sekitar tiga bulan. Salah satu tantangan besar yang dihadapi Mizu adalah proses pembakaran keramik dalam oven. Misalnya saat membuat cincin, ia terpaksa mengubah desain karena masalah saat pengeringan.
“Selama pembakaran, dua dari empat cincin sering pecah karena keramik yang saya gunakan tidak cukup kuat. Selain itu, ukuran aksesori juga perlu disesuaikan karena tanah liat yang padat,” jelas Mizu.
Mizu menambahkan bahwa target pasar perhiasan ini adalah mereka yang berusia antara 22 hingga 40 tahun, karena kelompok usia tersebut biasanya lebih menghargai desain yang rumit dan memiliki nilai budaya.
“Saya berharap lewat inovasi ini, orang-orang dapat lebih mengenal budaya Dayak Iban dan memahami cerita unik di balik setiap tenun atau perhiasan yang diciptakan,” ujarnya.
Sebagai informasi, karya Mizu berhasil memenangkan penghargaan pada ajang Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) ke-5 yang diselenggarakan pada tahun 2024.
IIDSA merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), di mana setiap program studi desain produk industri dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengirimkan karya terbaik mereka. [ipl/ted]
Link informasi : Sumber