Jember (beritajatim.com) – Sejumlah Siswa Sekolah Dasar Negeri Plalangan 3 di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpaksa belajar di rumah dinas, setelah tiga ruang kelas ambruk sehingga tak bisa digunakan sama sekali. Padahal pemerintah sudah merencanakan rehab gedung tahun depan.
Informasi yang diperoleh Beritajatim.com, tiga ruang kelas ambruk, Sabtu (23/11/2024). Kuda-kuda ruang kelas sekitar pukul sembilan pagi sudah bergeser ke bawah dan atap mulai berjatuhan yang menyebabkan dua siswa terluka ringan. Dua jam kemudian, giliran ruang kelas 4 juga roboh.
Bupati Hendy Siswanto meninjau sekolah tersebut bersama Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Widodo Yulianto, Selasa (26/11/2024).
BPBD Jember sudah mendirikan tenda untuk lokasi belajar sementara para siswa. “Kami baru bisa mengecek, karena baru selesai cuti pada 23 November 2024 malam. Terima kasih Pak Widodo sudah membantu membuat tenda dan Pak Hadi sudah sangat tanggap terhadap treatment anak-anak, dan para guru yang melanjutkan proses belajar mengajar di tenda,” kata Hendy.
Hendy mengatakan, sejumlah bangunan sekolah di Jember harus diperbaiki. “Ada beberapa yang rusak, dan ini dalam perencanaan kami (untuk diperbaiki),” katanya.
Hendy menyadari para siswa tidak bisa terus-menerus belajar di tenda. “Ini tadi saya ada solusi agar para siswa ini dipindahkan ke SD Plalangan 6. Plalangan 6 ini sekolah siang. Masuknya bergantian. Di situ ada enam lokal,” katanya.
Masalahnya, para siswa SDN Plalangan 3 ini tak hanya belajar di sekolah formal. Mereka biasanya bersekolah formal pada pagi hari dan menempuh pendidikan madrasah diniyah pada siang hingga sore hari. “Ini luar biasa. Ini jadi kebanggaan kami. Jadwalnya jangan diubah. Kasihan anak-anak ini,” kata Hendy.
Kebetulan, lanjut Hendy, ada rumah dinas guru yang terdiri atas lima lokal dan satu ruang laboratorium di SDN Plalangan 3. Para siswa diharapkan bisa belajar di sana. “Nanti gurunya yang sudah menempati rumah dinas itu kami kompeensasi,” katanya.
Sementara itu, Hadi Mulyono mengatakan, awalnya para siswa menempati tenda untuk belajar. “Tapi ada pertimbangan lain dari Pak Bupati, untuk kebaikan anak-anak, akan ditempatkan dalam gedung,” katanya.
Hadi akan berkomunikasi dengan penghuni rumah dinas bersama kepela sekolah. “Tentunya dengan harapan mereka bisa mernerima anak-anak untuk mengkuti pembelajaran di rumah dinas,” katanya.
Hadi menegaskan rehab SDN Plalangan 3 sudah dianggarkan dalam APBD 2025. “Melihat kondisi, ada tujuh ruang kelas yang atapnya secara total akan diperbaiki. Halaman juga diharapkan dengan paving,” katanya.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jember sudah mengalokasikan Rp 40 miliar untuk rehab sekolah. Rencananya dana sebesar itu akan dipergunakan memperbaiki 71 ruang kelas trahun depan. “Termasuk ini yang jadi prioritas,” kata Hadi.
Hadi berharap kepala sekolah dan pengawas benar-benar memperhatikan kondisi sekolag yang mereka pimpin, terutama pada saat musim hujan. “Banyak sekolah yang kondisinya rusak.Pada saat musim hujan, apalagi hujan lebat, untuk kondisi gedung sekolah yang sudah rapuh, sebaiknya anak-anak (siswa, red) diamankan dulu,” katanya.
Mereka bisa ditempatkan di ruang kelas lain yang representatif. “Kalau tidak ya dipulangkan dulu,” kata Hadi. [wir]
Link informasi : Sumber