Sidoarjo (beritajatim.com) – Dugaan kasus penipuan umrah kembali mencuat, kali ini menimpa 19 jamaah asal Jember dan Banyuwangi. Mereka dilaporkan masih tertahan di Hotel Sinar 2 Juanda, sejak 29 Agustus 2024, tanpa kepastian keberangkatan. Jamaah tersebut mendaftar melalui agen travel PT Baginda Support System, yang berkantor pusat di Banyuwangi dan memiliki cabang di Jember.
Para jamaah yang dijanjikan akan diberangkatkan ke Tanah Suci, hingga Senin (16/9/2024) masih menunggu di hotel tanpa kejelasan. Menurut rencana awal, mereka dijadwalkan terbang ke Jeddah pukul 11.00 WIB, namun hingga saat ini belum ada kepastian.
Budiana Mulud Suro, salah satu jamaah asal Jember, mengaku sangat kecewa dengan ketidakjelasan ini. “Kami ditampung di Hotel Sinar 2 sejak 29 Agustus, katanya besok mau berangkat, tak ada kejelasan. Hingga hari berikutnya, hari berikutnya sampai sekarang belum berangkat juga,” ungkap Budiana dengan kesal.
Diana, jamaah lain asal Jember, juga merasakan kekecewaan yang sama. Ia bersama jamaah lainnya sudah melunasi biaya umrah sebesar Rp32 juta hingga Rp34 juta per orang. Awalnya, pihak travel menjanjikan durasi umrah selama 16 hari, namun kemudian diubah menjadi 12 hari, yang tetap saja belum ada realisasinya.
“Sampai hari ini pihaknya juga mendapatkan tiket pesawat. Para jamaah hanya diberitahu jadwal pemberangkatan pesawat ke Jeddah dari Bandara Internasional Juanda saja,” ungkapnya.
![Para jamaah bertemu dengan pihak manajemen PT Baginda Support System](https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2024/09/20240916_143711_11zon.jpg)
Fathurrozi, salah satu jamaah lainnya, menjelaskan bahwa pada 2 September 2024, pihak travel dan jamaah telah membuat kesepakatan di hadapan notaris. Kesepakatan itu menyebutkan bahwa jika dalam dua pekan setelah tanggal tersebut tidak ada kejelasan pemberangkatan, maka pihak travel wajib mengembalikan seluruh uang jamaah.
“Hari ini jatuhnya kesepakatan itu. Jika para jamaah batal berangkat, pihak travel harus mengembalikan uang para jamaah. Kalau uang para jamaah tidak dikembalikan, kami akan bawa kasus ini ke kepolisian dengan laporan penipuan,” tegas Rozi.
Rozi merasa kasihan dengan para jamaah yang kebanyakan para petani dan pedagang. Mereka mengumpulkan uang untuk bisa ke tanah suci, namun demikian yang terjadi.
Bahkan, lanjut dia, hampir semua jamaah sudah melakukan selamatan atau hajatan soal keberangkatannya dari rumah. “Kasihan mereka, sudah tertipu harus menanggung malu,” urainya.
“Saya pastikan hari ini para jamaah akan berangkat melalui Jakarta langsung ke Jeddah. Hari ini masih tanggal 16 jatuh temponya kan sampai nanti pukul 12 malam. Jika melewati satu atau dua menit jamaah tidak berangkat, saya akan menyelesaikan konsekuensi sesuai kesepakatan yang ada dengan semua jamaah,” janjinya dengan yakin. [isa/ian]
Link informasi : Sumber