Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto melaporkan kerusakan yang cukup signifikan akibat ledakan di Perum Lawangasri, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Berdasarkan data BPBD, sebanyak 10 rumah warga mengalami kerusakan, dengan rincian dua rumah rusak parah, tiga rusak sedang, dan lima lainnya rusak ringan.
Ledakan ini juga menyebabkan dua korban meninggal dunia, yakni seorang ibu dan anak. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida, menyatakan bahwa insiden terjadi di rumah milik Aipda Maryudi, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu, Polres Mojokerto. Rumah tersebut merupakan lokasi utama ledakan yang turut merusak sejumlah bangunan di sekitarnya.
“Selain menyebabkan dua korban meninggal dunia, yakni ibu dan anak, ledakan sekira pukul 08.25 WIB tersebut mengakibatkan sedikitnya 10 rumah warga mengalami kerusakan. Mulai dari rusak berat, sedang hingga ringan,” ungkap Yo’i Afrida, Senin (13/1/2025).
Rumah Aipda Maryudi dan Kodi, yang merupakan suami dan ayah dari korban, mengalami kerusakan paling parah. Sementara tiga rumah lainnya milik Khoirul, Ahmad Mulyono, dan Wiwik mengalami kerusakan sedang.
Lima rumah yang mengalami kerusakan ringan di antaranya milik Doni, Warsono, Parsi, Sugianto, dan Kusnadi. Hingga saat ini, BPBD masih melakukan perhitungan estimasi kerugian akibat insiden ini.
“Kami sudah memberikan bantuan terpal sebanyak 15 lembar untuk penanganan darurat. Untuk penyebab ledakan masih dalam penyidikan pihak kepolisian,” tambah Yo’i Afrida.
Sebelumnya, ledakan yang terjadi pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 08.25 WIB di Perum Lawangasri ini membuat warga sekitar panik. Ledakan besar tersebut tak hanya merusak bangunan, tetapi juga merenggut dua nyawa sekaligus.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti dari insiden yang mengakibatkan empat rumah di sekitar lokasi menjadi porak poranda. [tin/suf]
Link informasi : Sumber