Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, pasangan calon tunggal Eri Cahyadi dan Armuji yang akan melawan kotak kosong mendapat sorotan dari Forum Diskusi Transportasi Surabaya (FDTS).
Anggota FDTS, Tugas Hutomo Putra, mengajak pasangan ini untuk berdiskusi terbuka dengan rakyat terkait isu-isu krusial, khususnya transportasi dan tata kota.
“Karena gak ada lawan debat, gimana kalau diskusi terbuka sama rakyat aja?” ujar Tugas saat dihubungi melalui whatsapp, Senin (24/9/2024).
Menurutnya, FDTS sudah lama mengusulkan agar calon wali kota tidak hanya menyampaikan visi-misi secara formal, tapi juga langsung berdialog dengan warga tentang masalah-masalah yang dihadapi Surabaya.
Tugas juga menegaskan pentingnya keterbukaan calon dalam menghadapi isu transportasi, tata guna lahan, konsep 15-minute city, hingga urbanisme secara keseluruhan. “Berhubung calonnya cuma satu, ya mereka paparan aja pendapat mereka soal isu-isu transportasi dan disekitarnya,” katanya.
Menurut Tugas, diskusi ini bisa menjadi semacam “fit and proper test” untuk mengetahui seberapa siap calon wali kota memahami dan mengatasi permasalahan di lapangan. “Yakali kita milih kelinci dalam karung,” tegas dia.
Tugas juga mengingatkan bahwa setelah pencalonan, masih ada proses penting seperti penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). “Semua ini kan asalnya dari visi misi mereka. Jadi, penting buat rakyat tahu apa yang mereka tawarkan,” tutupnya.
Tugas berharap ajakan FDTS ini dapat membuka ruang bagi warga Surabaya untuk lebih mengenal calon pemimpin mereka dan berpartisipasi aktif dalam menentukan masa depan kota.[asg/kun]
Link informasi : Sumber