Magetan (beritajatim.com) – Pj Bupati Magetan, Nizhamul, memberikan penjelasan terkait nama sirkuit di Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, yang diberi nama Sirkuit Mario Magetan.
Sirkuit ini resmi dinamakan Sirkuit Mario Magetan sebagai bentuk apresiasi dari Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, kepada Mario Suryo Aji, pembalap internasional asal Magetan.
“Penamaan ini diharapkan menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi masyarakat Magetan untuk berprestasi di tingkat global. Dan ini sesuai arahan dari Pj Gubernur Jatim, Bapak Adhy Karyono saat kami audiensi pada Kamis lalu (09/01/2025),” kata Nizhamul, Sabtu (11/01/2025).
Pengembangan Sirkuit Mario Magetan yang sedang menjadi fokus perhatian. Sirkuit ini merupakan salah satu proyek strategis di Magetan yang diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan otomotif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, pengembangan sirkuit ini masih menghadapi sejumlah kendala, baik dari sisi infrastruktur maupun anggaran.
Beberapa elemen penting sirkuit seperti tribun penonton, paddock, dan safety barrier belum terbangun sepenuhnya. Untuk memenuhi standar keamanan, pihaknya mengimbau kepala desa untuk menyumbang ban bekas sebagai pengaman di tepi lintasan. Selain itu, kebutuhan pagar pembatas juga mendesak untuk mencegah potensi kecelakaan, terutama saat ada event besar yang menarik kerumunan masyarakat.
“Tingginya antusiasme masyarakat bisa menyebabkan penumpukan di area tribun atau pinggir jalan. Ini berbahaya, terutama jika ada risiko longsor di sekitar lokasi,” kata Nizhamul.
Sampai saat ini, anggaran yang sudah direncanakan baru mencapai Rp15 miliar dari total kebutuhan Rp35-45 miliar. Alokasi awal Rp5 miliar dari APBD kabupaten dinilai belum mencukupi.
Pemkab telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar ke Pemprov Jawa Timur dan berencana menggandeng pihak ketiga, seperti Pertamina, dan beberapa perusahaan lain untuk membantu pembiayaan.
Selain itu, pihaknya berharap dapat menarik sponsor untuk mendukung pembangunan infrastruktur seperti tribun, lampu lintasan, dan area parkir. “Jika infrastruktur ini lengkap, sirkuit bisa menghasilkan pendapatan dari penjualan tiket dan merchandise,” jelasnya.
Pada Februari mendatang, sirkuit ini akan menggelar event uji coba pertama yang menghadirkan pembalap nasional, perwakilan IMI, hingga sejumlah artis. Dalam rangka mempersiapkan acara tersebut, berbagai infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan fasilitas UMKM sedang dibenahi.
“Kami juga akan menertibkan pedagang kaki lima di sekitar jalan dan menyediakan lokasi baru yang lebih terorganisir. Ini akan memberi peluang ekonomi bagi UMKM setempat, terutama karena lokasi Parang selama ini kurang dilirik,” tambah Nizhamul.
Jika selesai dengan standar yang memadai, Sirkuit Mario Magetan berpotensi menjadi ikon otomotif Jawa Timur. Dengan suasana alam yang khas, pengelolaan profesional, dan dukungan dari berbagai pihak, sirkuit ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Magetan sekaligus membangkitkan ekonomi daerah, terutama di sektor UMKM dan pariwisata.
Namun, lonjakan pengunjung juga menjadi tantangan tersendiri. Relokasi pasar hewan dan penataan ulang area sekitar sirkuit menjadi prioritas untuk menghindari kemacetan dan kepadatan.
“Dengan pengelolaan yang baik, sirkuit ini bukan hanya menjadi tempat balap, tetapi juga destinasi wisata dan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. [fiq/beq]
Link informasi : Sumber