Malang (beritajatim.com) – Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji meminta Pemkot Malang sudah seharusnya menerapkan E-Retribusi untuk 26 pasar rakyat di Kota Malang. Menurutnya, e-retribusi sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan terserap efisien jika dilakukan secara digital.
Jika retribusi ini terserap maksimal. Maka bisa dikembalikan kepada pedagang dalam bentuk pemeliharaan, revitalisasi, dan program kesejahteraan lainnya. Bayu menjabarkan, berdasarkan kajian potensi yang pernah dilakukan, retribusi pasar seharusnya mampu mencapai Rp15 miliar per tahun. Namun, target retribusi yang dipatok pada 2025 justru hanya Rp8,5 miliar.
Bayu lantas meminta Pemerintah Kota Malang segera beralih menggunakan sistem e-retribusi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Apalagi ada sekitar 10 ribu pedagang yang berjualan di pasar.
“Metode manual sangat berpotensi kebocoran. Kota-kota lain yang sudah menerapkan e-retribusi berhasil meminimalkan potensi tersebut. Pemerintah Kota Malang perlu segera mengimplementasikan sistem ini,” ujar Bayu, Sabtu, (30/11/2024).
Untuk mempermudah pelaksanaan e-retribusi dia menyarankan agar Pemkot Malang menggandeng pihak ketiga, seperti perbankan. Dengan e-retribusi seluruh setoran pedagang dapat langsung masuk ke kas daerah tanpa potongan ataupun kebocoran.
Sistem e-retribusi diharapkan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan PAD sekaligus memastikan manfaat yang optimal bagi para pedagang dan masyarakat Kota Malang.
“Retribusi yang masuk harus benar-benar kembali ke pedagang dalam bentuk program-program yang mendukung kesejahteraan mereka dan perbaikan pasar,” ujar Bayu. (Luc/kun)
Link informasi : Sumber