Surabaya (beritajatim.com) – Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Alif Iman Waluyo menyoroti Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur zonasi di kota pahlawan.
Kebijakan yang semula dimaksudkan untuk mempermudah akses pendidikan bagi siswa di sekitar sekolah, kini menuai banyak keluhan dari masyarakat yang merasa sistem ini belum tepat sasaran.
Saat reses, dia banyak menerima keluhan orang tua yang mengaku kecewa karena keterbatasan kuota dan ketidakjelasan dalam penerimaan siswa, yang menyebabkan anak-anak mereka tidak mendapat akses ke sekolah negeri terdekat.
Alif menyatakan perlunya evaluasi kebijakan zonasi dalam PPDB ini. Menurutnya, salah satu cara untuk memperbaiki sistem ini adalah dengan menetapkan kuota yang lebih jelas dan transparan, agar siswa di sekitar sekolah dapat memperoleh kesempatan yang adil.
“Kami berharap agar kebijakan ini dikaji ulang dan ditingkatkan untuk menjamin bahwa siswa di sekitar sekolah benar-benar mendapatkan prioritas,” ujar Alif, Sabtu (2/11/2024).
Politisi Gerindra ini menegaskan bahwa kejelasan kuota dapat membantu mengurangi ketidakpuasan masyarakat dan memastikan penerimaan siswa lebih merata. Ia menambahkan bahwa evaluasi ini diperlukan untuk menyeimbangkan akses pendidikan di berbagai wilayah Surabaya, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah di sekolah negeri.
“Dengan kuota yang lebih jelas, diharapkan kebijakan zonasi ini bisa benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran,” tambahnya.
Dia berharap pemerintah kota segera menindaklanjuti masukan ini dengan mengevaluasi dan merevisi kebijakan yang ada. [asg/ian]
Link informasi : Sumber