Redaksi

Editor Beritajatim.com Berbagi Referensi Jurnalistik di LPM Solidaritas UIN Sunan Ampel Surabaya

beritajatim.com, jurnalistik, lpm solidaritas, surabaya, uin sunan ampel

Surabaya (beritajatim.com) – Setelah memahami straight news, jurnalis biasanya akan masuk dalam fase berikutnya. Mulai memahami dan menerapkan comprehensive news, in-depth news, dan investigative news.

“Ketiganya memiliki makna teknikal, ketiganya memiliki karakteristik dan syarat yang harus dipenuhi,” tegas Hendro D. Laksono, editor dan penanggung jawab IT beritajatim.com, saat berbicara dalam pelatihan jurnalistik LPM Solidaritas UIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (23/11/2024).

In-depth news atau berita mendalam, kata Hendro, adalah jenis jurnalisme yang menyajikan suatu topik secara mendalam, baik dalam sajian topik peristiwa atau fenomena yang dipilih.

“Tak hanya apa yang terjadi, tetapi di apa yang ada di balik peristiwa. Konsekuensi teknik liputan in-depth, kita butuh waktu dan energi ekstra. Selebihnya adalah kemampuan dalam menganalisa,” terangnya.

Selain menyampaikan definisi dan batasan dasar, Hendro juga menyampaikan tips memulai liputan in-depth. Yakni pemilihan topik yang aktual dan relevan, pembuatan riset awal, wawancara dan pengamatan, verifikasi fakta, hingga analisis dan interpretasi. Selanjutnya tinggal masuk ke tahap penulisan, editing, dan review.

Dalam tahap ini, kata Hendro, jurnalis setidaknya memegang tiga hal penting. Yakni review terhadap akurasi, konsistensi, hingga klaritas, agar pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan jelas oleh pembaca.

Di luar tahap teknis, Hendro juga mengingatkan penting liputan mendalam di era digital. Karena in-depth news memiliki peluang bagus dalam distribusi berita, khususnya yang melibatkan serach engine seperti Google, Bing, bahkan Yandex.

Pada sesi tanya jawab, peserta ada yang menanyakan peluang pers mahasiswa di masa mendatang. Menanggapi pertanyaan ini, Hendro kemudian mengingatkan bahwa pers mahasiswa seharusnya memiliki peluang hebat sebagai sumber referensi baru.

“Pers mahasiswa tidak terdistorsi kepentingan ekonomi, bahkan politik. Independensi yang dimiliki harusnya jadi peluang bagi medianya untuk berkembang sebagai rujukan alternatif,” jelasnya. [ian]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar