Redaksi

Ingin Lebih Sejahtera, Warga Blitar Berebut Program Transmigrasi

blitar, jatim, transmigrasi

Blitar (beritajatim.com) – Transmigrasi nampaknya masih menjadi program incaran bagi masyarakat Kabupaten Blitar. Hal itu terbukti dengan banyaknya pendaftar program transmigrasi Kabupaten Blitar.

Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar tercatat ada 6 pendaftar program transmigrasi pada 2024 ini. Jumlah tersebut masih ditambah lagi 17 pendaftar yang mengantre pada tahun lalu.

Belasan peserta tersebut akan bersaing untuk memperebutkan satu tiket transmigrasi pada tahun ini. Pada tahun ini program transmigran akan diadakan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

“Warga Desa Gledug Kecamatan Sanankulon yang terpilih untuk menjadi transmigran di Sulawesi Tengah, dia akan berangkat pada November. Saat ini tempat transmigrasi masih dipersiapkan oleh pemerintah setempat,” ujar Kabid Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (latprotrans) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar, Latip Usman, Selasa (17/9/2024).

Alasan warga yang menjadi transmigran ini karena adanya alternatif untuk meraih kesejahteraan. Selain itu, mereka juga tertarik adanya lahan yang diberikan program ini luas dan modal usaha yang besar.

Apalagi usianya sudah tidak masuk dalam pasar kerja, sehingga terdesak untuk mencari keberuntungan ke luar pulau.

Program transmigrasi ini Jawa Timur mendapat 16 kuota yang dibagi kepada 13 daerah. Dari jumlah itu, 10 daerah mendapat masing-masing 1 kuota transmigrasi dan 3 daerah menerima 2 kuota dalam program ini.

“Kami Agustus lalu telah mengecek lokasi transmigrasi. Itu dilakukan bersama dengan pemerintah Madiun, Kabupaten Tuban dan Trenggalek. Saat pengecekan lokasi, pemerintah setempat masih progress pengerjaan untuk tempat transmigrasi, yang berjalan 70 persen. Siap ditempati November,” ungkapnya.

Proses seleksi ini dimulai dengan mengupload data di website yang dimiliki oleh kementerian. Ada kriteria tertentu, seperti status perkawinan, domisili dan dibatasi usia 45 tahun. Namun di Pemkab Blitar memprioritaskan yang memiliki skill atau kemampuan lain sehingga tidak hanya mengandalkan sektor pertanian. Misalnya keahlian pertukangan atau produk olahan agar mereka bisa bertahan dan berkembang.

Sesuai rencana pemberangkatan dijadwalkan pada awal November dan bisa sampai akhir tahun. Karena penempatan sudah kewenangannya provinsi dan berangkat bersama transmigran dari kota lain untuk tujuan yang sama.

“Transmigran mendapatkan fasilitas akomodasi, rumah semi permanen, jaminan hidup, lahan usaha dan pekarangan, pelatihan kerja, kebutuhan pokok setahun, modal usaha Rp5 juta dan peralatan. Khusus untuk modal Rp5 juta dari Pemkab Blitar, bupati akan memberikan langsung uang modal dan peralatan usaha yang juga senilai Rp5 juta,” pungkasnya. [owi/beq]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar