Pasuruan (beritajatim.com) – Sebagian masyarakat Kabupaten Pasuruan terus berusaha mengurangi penyebaran sampah. Salah satunya yakni pemuda bernama Laily Rohmania warga Desa Arjosari, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Laily bersama sejumlah pemuda lainnya berusaha memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat untuk terus sadar kebersihan lingkungan. Laily menceritakan bahwa pertama kali melakukan gebrakan ini tentunya tak mudah.
Dirinya rela kesana kemari untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitarnya. Setelah sadar Laily kemudian membentuk bank sampah yang diberinama Sari Asri.
“Pertama saya mencoba memberi pamahaman kepada para pemuda yang ada didusun dan mengajak mereka untuk membuat dan mengelola bank sampah. Setelah mereka setuju kami melakukan sosialisasi kepada para warga dusun tentang program kami,” ujar Laily, Minggu (5/12/2025).
Bank sampah yang dikelola oleh Laily ini tak hanya memberikan tabungan uang saat masyarakat menukarkan sampahnya. Melainkan masyarakat juga diberikan pilihan untuk menukarkannya dengan sembako.
Jadi setiap masyarakat yang memberikan sampah nantinya akan dicatat dan dibukukan oleh pengurus. Setelah melakukan pencatatan di buku tabungan, masyarakat bisa menukarkan tabungan tersebut dengan uang ataupun sembako.
Laily juga mengatakan bahwa bank sampah yang dibentuknya sejak November 2024 lalu sampai saat ini masih belum pernah tersentuh oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan. Bahkan untuk modal awal didirikannya bank sampah ini Laily masih menggunakan dana pribadi miliknya.
“Kita sudah membuat kesepakatan dengan warga, bahwa setiap penukaran sampah akan dipotong 25% untuk operasional. Kami berharap bank sampah Sari Asri dapat berkolaborasi dengan pemerintah, perusahaan, dan organisasi lain untuk menciptakan program yang lebih besar,” harapnya. (ada/but)
Link informasi : Sumber