Jombang (beritajatim.com) – Hari ke-4 ini, banjir di Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang belum juga surut. Justru sebaliknya, banjir makin meluas dan debit air makin tinggi. Untuk itu, sejumlah warga mulai mengungsi.
Hal itu setelah hujan deras kembali mengguyur Dusun Beluk Desa Jombok pada Senin (9/12/2024) sore hingga malam. Air hujan seperti ditumpahkan dari langit. Akibatnya, Avfour Watudakon yang melintasi desa tersebut kembali meluap.
Air tumpah ke jalan desa, lalu menyergap memasuki permukiman padat penduduk. Bahkan banjir meluas ke perkampungan yang jaraknya sekitar 500 meter dari titik banjir terakhir pada Senin kemarin.
“Air semakin tinggi. Banjir juga meluas ke Dusun Beluk sebelah selatan. Air masuk ke rumah penduduk. Ada sejumlah orang yang mengungsi. Mereka menumpang di rumah saudaranya yang lokasinya tidak jauh,” ujar Karyono (39), warga setempat, Selasa (10/12/2024).
Bahkan ada warga yang menggunakan mesim pompa atau diesel untuk menyedot genangan air yang ada di rumahnya. Sedangkan sejumlah pemuda berjaga di ujung jalan desa untuk memberikan imbauan kepada pengguna jalan agar putar balik. Pasalnyam jalanan masih lumpuh sejak kemarin.
“Ketinggian air, mulai betis hingga setinggi dada orang dewasa. Lebih tinggi dibanding banjir kemarin. Titik yang dalam berada di Dusun Beluk sebelah timur. Sedangkan sebelah barat dan selatan setinggi betis,” ujarnya.
Oleh sebab itu, warga tidak bisa beraktifitas. Untuk konsumsi, mereka menunggu jatah nasi bungkus yang dibagikan oleh petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat. Karena relawan Tagana Dinsos Jombang mendirikan dapur umum di Balai Desa Jombok.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Jombang Syamsul Bahri membenarkan belum surutnya banjir di Dusun Beluk Desa Jombok. Syamsul juga mengatakan bahwa banjir meluas ke sejumlah kecamatan.
Di antaranya, Kecamatan peterongan, Jogoroto, Diwek, serta Jombang Kota. Banjir di Desa/Kecamatan Peterongan meliputi Dusun Rejoso dan Wonokerto. Kemuian Dusun Budug Desa Tugusumberjo.
Sedangkan Kecamatan Jogoroto meliputi Desa Janti dan Sambirejo. Lalu Kecamatan Diwek meliputi Desa Keras dan Bandung. “Di sejumlah desa tersebut tren air ada yang masih tinggi, ada juga yang mulai surut,” pungkas Syamsul Bahri. [suf]
Link informasi : Sumber