Redaksi

Pegiat ‘Gerakan Ayo Mondok’ Dukung Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

gerakan ayo mondok, jombang, pesantren

Jombang (beritajatim.com) – Gerakan Ayo Mondok (GAM) Foundation memberikan dukungan penuh terhadap wacana pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meliburkan sekolah selama bulan Ramadan. Kebijakan ini dianggap sangat bermanfaat bagi anak didik karena memberikan kesempatan untuk memperdalam ilmu agama di pesantren.

GAM Foundation baru-baru ini menggelar pertemuan di Jombang untuk mendiskusikan wacana tersebut. Diskusi ini dihadiri sejumlah tokoh penting Gerakan Ayo Mondok, termasuk KH. Luqman Harist Dimyati Attarmasi dari Pacitan, Habib Mustofa atau Gus Toev dari Magetan, serta KH. Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan KH. Zahrul Jihad (Gus Heri) dari Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Jombang.

Menurut Gus Hans, Gerakan Ayo Mondok adalah inisiatif nasional yang bertujuan mendorong anak muda untuk belajar di pondok pesantren.

“Kami sangat mendukung wacana libur sekolah selama Ramadan. Kami berharap kebijakan ini dapat direalisasikan sehingga anak-anak bisa memanfaatkan waktu Ramadan untuk belajar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pendidikan yang lebih intensif di pesantren,” ujar Gus Hans, Selasa (14/1/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa libur sekolah saat Ramadan menjadi momentum bagi pesantren untuk membuka peluang belajar bagi siswa-siswi umum. Hal ini juga pernah diterapkan pada era Presiden Gus Dur.

“Pesantren harus siap menerima siswa untuk belajar selama Ramadan. Ini menjadi kesempatan emas untuk mengedukasi generasi muda dengan nilai-nilai agama yang mendalam,” tambahnya.

Senada dengan itu, KH. Luqman Harist Dimyati Attarmasi atau Gus Lukman menilai wacana ini sebagai peluang besar bagi pesantren untuk menunjukkan keunggulan pendidikan mereka.

“Libur sekolah selama Ramadan dapat menjadi waktu yang tepat untuk para siswa lebih mendalami ilmu agama di pesantren. Ini juga sejalan dengan visi Gerakan Ayo Mondok yang mendorong masyarakat, khususnya orang tua, untuk mengirim anak-anak mereka belajar di pesantren,” jelas Gus Lukman.

Menurutnya, pesantren memiliki sistem pendidikan yang komprehensif, mengajarkan ilmu agama sekaligus pengetahuan umum. “Dengan adanya program libur sekolah selama Ramadan, diharapkan semakin banyak orang tua yang tertarik untuk memondokkan anak-anak mereka, baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang,” pungkasnya. [suf]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar