Surabaya (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Surabaya kembali membawa bencana bagi warga Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo. Salah satu wilayah terdampak adalah Jalan Tambak Dalam Baru 4, yang hingga tiga hari pasca-hujan masih tergenang air setinggi lutut orang dewasa.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Asemrowo, Moch Widodo, menyebut proyek drainase yang dikerjakan asal-asalan menjadi salah satu penyebab lambatnya air surut.
Widodo mengungkapkan bahwa drainase di wilayah Asemrowo tidak mampu mengalirkan air dengan maksimal. Hal itu karena kualitas proyek yang dikerjakan tidak sesuai harapan.
“Masalahnya di Asemrowo ada pekerjaan baru, tapi hasilnya kurang maksimal. Ini menunjukkan pengerjaan proyek dilakukan asal-asalan tanpa perencanaan matang,” ujar Widodo kepada beritajatim, Rabu (11/12/2024).
Menurut Widodo, proyek pembangunan drainase di Asemrowo perlu dievaluasi, terutama terkait daya tampung outlet saluran yang ada saat ini. Outlet tersebut, meski telah diperbaiki, masih belum mampu mengalirkan air dengan baik ke bozem.
Widodo menilai perlunya pembangunan outlet saluran baru dan tambahan bozem untuk mencegah banjir terus terjadi. “Artinya, sistem ini masih kurang untuk menampung semua saluran permukiman. Pemkot harus membuat peta kota dan memperbaiki secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam,” tegasnya.
Selain itu, Widodo berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), lebih serius menangani masalah banjir di wilayah ini. Ia meminta agar proyek pembangunan dilakukan dengan perencanaan yang matang dan diawasi secara ketat.
“Kami ingin rekanan dalam proyek pembangunan benar-benar bekerja sesuai rencana, agar hasilnya bisa dirasakan masyarakat, bukan sekadar memenuhi target pekerjaan,” tambahnya.
Widodo juga menekankan pentingnya evaluasi pada proyek drainase yang sudah berjalan. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan dengan sembarangan hanya akan memperparah kondisi banjir di wilayah tersebut.
“Kami butuh solusi permanen, bukan pekerjaan yang hasilnya setengah-setengah. Warga sudah terlalu lama menderita karena banjir ini,” pungkasnya. [asg/but]
Link informasi : Sumber