Redaksi

Prahara Penggunaan Nama, PT AABBI Somasi Arema Indonesia dan PSSI Jatim

arema fc, arema indonesia, headline, pssi jatim, pt arema aremania bersatu berprestasi indonesia

Malang (beritajatim.com) – Arema Indonesia dan Asprov PSSI Jatim disomasi oleh PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) yang menaungi Arema FC. Selain dua pihak itu, Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema juga disomasi.

Untuk Arema Indonesia bahkan somasi dilakukan sebanyak 2 kali karena somasi pertama belum memberikan jawaban. Somasi pertama tertanggal 12 Desember 2024. Somasi kedua tertanggal 24 Desember 2024 kepada xxxxx Indonesia.

“Terkait somasi perihal penggunaan pencantuman nama Arema khususnya di bidang penamaan yang berhubungan dengan sepakbola, ini adalah bentuk corporate action. Khususnya dibidang legal.” kata Adi Ismanto, Direktur Legal PT AABBI.

Asprov PSSI Jawa Timur sendiri langsung mengapus nama Arema di klub yang jadi anggotanya. Dalam situs pssijatim.com, nama “Arema Indonesia” diganti dengan xxxxx Indonesia.

Sedangkan Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema sudah memberikan respon terkait somasi tersebut. Akademi Arema Ngunut memberikan surat balasan pada 17 Desember 2024. Mereka akan mengubah nama Akademi tanpa menggunakan Arema. Sementara Putra Arema memberikan surat balasan pada 19 Desember 2024. Mereka menyampaikan bahwa tidak keberatan dan akan menggantinya dengan nama lain.

PT AABBI mengaku menjadi pemegang sah nama Arema sejak 2017. PT AABBI juga merasa memiliki hak untuk melakukan somasi jika ada yang menggunakan nama Arema tanpa seizin PT AABBI.

Dasarnya, PT AABBI merupakan pemegang nama Arema yang sah dan telah terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM. Dengan nomor pendaftaran IDM00065610, tertanggal 20 September 2019, nomor pengumuman BRM1715A, tanggal 13 Maret 2017.

PT AABBI menganggap somasi sebagai bentuk penegasan agar tidak ada lagi anggotanya yang menggunakan nama Arema untuk berlaga di Liga 4. Ini dilakukan sebagai bentuk proteksi atas nama Arema. Terutama di lingkungan sepakbola tanah air.

Saat ini, PT AABBI masih menunggu respon atas somasi kedua yang dilayangkan kepada xxxxx Indonesia dan Asprov PSSI Jatim. Jawaban somasi akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh PT AABBI.

“Nama Arema tentu harus diproteksi. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga image Arema sebagai tim profesional. Ini jadi sebuah kewajiban juga. Jangan sampai banyak nama Arema tapi justru melekatkan image yang kurang bagus,” ujar Adi Ismanto.

Terkait hak atas nama Arema, bisa dilakukan penesuluran di situs Pangkalan Data Kekayaan Intelektual. Dalam situs itu, tercatat PT AABBI jadi pemegang lisensi Arema hingga 2027 mendatang. Ini jadi sebuah Kekayaan Intelektual yang sangat berarti. Karena hampir setiap tahun, selalu ada fenomena banyaknya nama Arema di lingkup sepakbola Indonesia.

“Mohon doa dan dukungannya untuk para stakeholder PT AABBI dan pendukung Arema FC. Agar proses pembenahan ini berjalan lancar dan menjadikan kami lebih baik ke depannya,” ujarnya. (luc/kun)


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar