Malang (beritajatim.com) – Penggunaan pembayaran digital melalui QRIS untuk sentra parkir roda 2 di Kayutangan Heritage diklaim mencapai 90 persen. Petugas Dishub Kota Malang yang berjaga di lokasi menawarkan opsi pembayaran non tunai jika terpaksa baru ditolerir untuk pembayanan tunai sebesar Rp2 ribu.
Salah satu petugas Dishub Kota Malang yang berjaga di lokasi adalah Angga Kamil. Dia menuturkan bahwa petugas selalu menyarankan untuk pembayaran digital. Opsi pembayaran tunai menjadi pilihan kedua sebagai antisipasi jika pembayaran menggunakan QRIS tidak bisa dilakukan.
“Pasti kan ada yang kesulitan, misalkan para lansia atau memang orang yang tidak memiliki aplikasi pembayaran digital. Tapi secara keseluruhan sekitar 90 persen sudah pakai QRIS sisanya masih tunai,” ujar Angga.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa parkir yang dibayar para pelanggan di tempat parkir resmi langsung masuk ke kas daerah. Pembayaran digital langsung masuk ke Bank Jatim.
Dia pun mendorong agar pembayaran digital semakin masif demi mewujudkan inklusi keuangan. Pembayaran non tunai akan dilakukan di tempat parkir yang dikelola oleh Dishub Kota Malang secara bertahap.
“Tidak masuk ke Dishub, jadi langsung ke kas daerah melalui Bank Jatim. Nanti semua tempat yang dikelola Dishub pakai non tunai. Salah satu tujuannya mengatasi kebocoran potensi pendapatan parkir pinggir jalan,” ujar Widjaja. (Luc)
Link informasi : Sumber