Lamongan (beritajatim.com) – Momen pergantian tahun semakin dekat. Saatnya para penjual pernak-pernik bernuansa tahun baru tampil. Khususnya penjual terompet. Di Kabupaten Lamongan, banyak pedagang menjajakan pernak pernik yang identik dengan perayaan tahun baru di pusat-pusat keramaian. Antara lain di pasar dan ruang publik seperti alun-alun.
Salah satunya adalah Lusi Puspita, warga Kecamatan Sukodadi. Dia memilih Alun-alun Lamongan untuk menjual terompet dagangannya. Wanita berusia 23 tahun itu mengaku mulai berjualan terompet sekitar sepuluh ahri yang lalu. Harapannya, bisa mengais pundi-pundi rupiah.
Lusi mengaku mendatangkan terompet dari Kecamatan Babat Lamongan dan Surabaya. Jenisnya beragam. Mulai dari terompet yang terbuat dari mika hingga atom plastik. Harganya juga bervariasi. “Yang saya jual terompet mika dan plastik dengan berbagai model. Seperti model kupu-kupu dan naga, dengan harga mulai dari 10 ribu rupiah hingga 35 ribu rupiah,” ujarnya, Sabtu (28/12/2024).
Menurut Lusi, momen pergantian tahun yang semakin dekat, membuat penjualan terompetnya mengalami peningkatan. Tepatnya sejak tiga hari belakangan. “Dalam sehari kurang lebih 15-20 terompet terjual,” ungkapnya.
Meskipun penjualannya semakin meningkat, namun musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi Lusi yang berjualan diarea terbuka. “Saat hujan tetap berusaha berjualan dengan menutup lapak terompet dengan plastik,” ujar Lusi.
Lusi mengaku optimistis penjualan terompet akan terus meningkat sampai hari terakhir sebelum malam pergantian tahun “Saya memprediksi terus mengalami kenaikan. biasanya sampai tanggal 30 menjelang pergantian tahun baru,” ujarnya. (fak/kun)
Link informasi : Sumber