Redaksi

Tantangan dan Harapan Industri Gula Nasional dalam Buku “Harapan Baru Industri Gula Nasional”

industri gula, inovasi, kebijakan pemerintah, peluang, pertanian, petani tebu, ptpn, subagiyo, swasembada gula, tantangan, teknologi

Surabaya (beritajatim.com) – Industri gula nasional tengah menghadapi berbagai tantangan kompleks. Hal ini diungkapkan oleh Subagiyo, Region Head PTPN I Regional 4, dalam bukunya yang berjudul “Harapan Baru Industri Gula Nasional”. Peluncuran buku ini sekaligus menjadi ajang diskusi tentang masa depan industri gula Indonesia.

Dalam acara bedah buku yang turut menghadirkan pakar dan akademisi, Subagiyo memaparkan sejarah gemilang industri gula Indonesia yang pernah menjadi salah satu eksportir gula terbesar di dunia. Namun, saat ini Indonesia justru menjadi importir gula dalam jumlah besar.

“Dulu, Indonesia bisa menjadi pemain utama di pasar gula dunia. Per hektar tebu mampu menghasilkan 18 ton gula. Namun kini tinggal 5 ton gula per hektarnya. Berbagai faktor seperti perubahan iklim, perubahan tata guna lahan, dan tantangan internal industri membuat kita harus bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan itu,” ujar Subagiyo.

Saat ini Indonesia justru menjadi salah satu negara importir gula tertinggi. Dari total kebutuhan gula nasional sebesar 7,3 juta ton yang terdiri dari 3,2 juta ton gula konsumsi dan 4,1 juta ton gula industri. Sementara produksi gula nasional masih berada di angka 2,35 juta ton.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi industri gula nasional antara lain: sejumlah tantangan dalam beberapa tahun terakhir seperti iklim dan cuaca yang tidak menentu. Turunnya produktivitas akibat kurangnya lahan perkebunan tebu, hingga stagnansi investasi teknologi perkebunan dan pabrik gula.

Subagiyo juga menyoroti perihal kebijakan impor dan penetapan harga gula yang dinilai kurang menguntungkan bagi para pelaku industri dan petani. Untuk itu, pihaknya menegaskan komitmen dukungannya terhadap pemusatan industri gula milik pemerintah yang saat ini di bawah PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) sebagai salah satu instrumen kebijakan dalam rangka akselerasi swasembada gula nasional.

“Konsep industri gula masa depan untuk mencapai swasembada itu tertuang secara komprehensif dengan segala dinamika dan persoalannya dalam buku ini baik secara aspek on-farm, off-farm, Sumber Daya Manusia maupun dalam hal kebijakan,” ungkap Prof. Dr. Imron Mawardi, S.P., M.Si, dosen Unair itu.

Sejalan dengan pandangan Prof. Dr. Imron Mawardi, S.P., M.Si, Lutfil Hakim, Ketua PWI Jatim pun berharap gagasan penulis dapat menjadi referensi pengambilan kebijakan pemerintah untuk mendukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran khususnya dalam mendorong kemandirian pangan dan energi.

“Saya kira buku ini akan dapat menjadi catatan referensi dan ke depan menjadi spirit bagaimana yang diimpikan Kabinet Merah Putih melalui Asta Cita itu bisa benar-benar terwujud,” ujar Lutfil Hakim.

Subagiyo berharap buku ini dapat menjadi referensi bagi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan industri gula nasional.

“Saya berharap buku ini dapat mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang lebih mendukung pengembangan industri gula yang berkelanjutan,” tandas Subagiyo.

Lutfil Hakim, Ketua PWI Jawa Timur, mengapresiasi peluncuran buku ini. Menurutnya, buku ini memberikan sumbangsih yang sangat berharga bagi pengembangan industri gula nasional.

“Buku ini tidak hanya sekadar kumpulan data, tetapi juga berisi pemikiran-pemikiran kritis dan solusi-solusi yang relevan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi industri gula,” ujar Lutfil.

Senada dengan Lutfil, Prof. Dr. Imron Mawardi juga memberikan apresiasi atas buku karya Subagiyo. “Buku ini sangat komprehensif dan memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan peluang yang dihadapi industri gula,” kata Imron.

Tak hanya bedah buku saja, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 4 menggelar beragam rangkaian kegiatan. Diantaranya donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), PTPN I Regional 4 telah menggelar donor darah pada Senin (23/12/2024).

Kegiatan bertajuk “Setetes Darah Sejuta Jiwa Terselamatkan” tersebut dibuka langsung oleh Region Head PTPN I Regional 4, Subagiyo.[rea]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar