Redaksi

Terjangkit PMK, Warga Ngawi Terpaksa Jual Sapi Harga Murah

penyakit mulut dan kuku, pmk, pmk ngawi

Ngawi (beritajatim.com) – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) memukul para peternak sapi di Ngawi, Jawa Timur. Mereka terpaksa menjual sapi yang sakit dengan harga jauh di bawah pasaran. Salah satu kasus mencatat sapi indukan seberat 6 kuintal hanya terjual seharga Rp1 juta setelah disembelih.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Desa Wonokerto, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 07.30 WIB. Seorang peternak bernama Sunardi (41 tahun) memutuskan menyembelih sapinya yang mengalami kejang-kejang akibat PMK.

“Sapi saya biasanya dihargai Rp15 juta, tapi karena sakit, saya sembelih sendiri. Dagingnya cuma laku Rp1 juta ke pedagang,” kata Sunardi.

Dalam tiga hari terakhir, Sunardi telah menjual tiga ekor sapi dengan harga murah. Situasi ini bahkan membuat populasi sapi di desanya nyaris punah karena banyak warga yang menjual ternak mereka untuk menghindari kerugian lebih besar.

Yunanda, cucu Sunardi, menambahkan bahwa mereka mengalami kerugian besar. “Biasanya satu sapi dihargai Rp18 juta, tapi sekarang kalau sakit, paling hanya Rp2 juta. Kami sudah menjual tiga ekor, sisanya tiga lagi juga sakit,” ungkapnya.

Sayangnya, para peternak di Desa Wonokerto harus berjuang sendiri menyelamatkan sapi yang tersisa. Tidak ada bantuan maupun perhatian dari dinas terkait, sehingga upaya penyembuhan sapi dilakukan secara mandiri. Kondisi ini menambah beban para peternak yang sudah mengalami kerugian finansial. [fiq/but]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar