Redaksi

Tren Laporan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Jember Meningkat

dp3akb jember, kasus kekerasan perempuan dan anak jember, kekerasan seksual jember, unej, universitas jember

Jember (beritajatim.com) – Tren laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 2024 meningkat. Universitas Jember menjadi bagian dari lembaga yang berperan mencegah kekerasan tersebut.

Berdasarkan data di situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ada laporan 177 kasus kekerasan (tanpa pemilahan jenisnya) di Jember pada 2024. Sebelumnya jumlah laporan kekerasan cenderung fluktuatif dari 140 kasus pada 2021, melonjak menjadi 201 kasus pada 2002, dan turun lagi menjadi 164 kasus pada 2023.

Poerwahjoedi, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Jember, mengatakan, peningkatan tersebut menandakan keberanian masyarakat untuk bicara soal kekerasan tersebut mulai muncul.

“Ini adalah langkah maju. Namun kita harus terus berupaya untuk mencegah terjadinya kekerasan dan memberikan dukungan bagi korban. Salah satunya dengan memberikan akses pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.” kata Poerwahjoedi, sebagaimana dilansir Humas Universitas Jember, Sabtu (11/1/2025).

Pemerintah Kabupaten Jember mengapresiasi peran serta masyarakat, termasuk Universitas Jember yang telah berkontribusi dalam pencegahan kekerasan tersebut. Salah satu bentuk apresiasi adalah pemberian penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sebagai lembaga/organisasi pencegahan kekerasan yang resmi diterima oleh Ketua Pusat Studi Gender (PSG) Linda Dwi Eriyanti dan Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Fanny Tanuwijaya, di Rektorat UNEJ, Jumat (10/1/2025).

Poerwahjoedi, mengatakan, Unej telah berpartisipasi, bersinergi, dan berkolaborasi dalam upaya pemberdayaan perempuan, pencegahan, dan penanganan kekerasan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Jember.

Rektor Iwan Taruna mengatakan, penghargaan ini memotivasi seluruh civitas akademika Unej untuk menjaga komitmen menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di kampus. “Apalagi melalui sinergi dengan pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, kita dapat menciptakan perubahan yang lebih besar,” katanya. [wir]


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar