Redaksi

Lansia Surabaya Ngaku Dibegal dan Dilempar ke Sungai ternyata Fiktif

begal surabaya, jawa timur, pembegalan, surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Lansia Surabaya yang viral mengaku menjadi korban begal dan dilempar ke sungai di Jalan Undaan Kulon pada Sabtu (11/01/2025) kemarin ternyata bukanlah korban kejahatan.

Pria asal Blora, Jawa Tengah itu merangkai cerita menjadi korban pembegalan lantaran malu ditemukan warga tercebur di sungai.

Kapolsek Genteng, AKP Grandika Indera Waspada mengatakan dari hasil pemeriksaan CCTV di lokasi, tidak nampak Suli (57) menjadi korban kejahatan begal. Ia nampak berjalan ke arah sungai lalu terpeleset dan masuk ke dalam.

“Bahwa hasil analisa CCTV, pada hari Sabtu 11 Januari 2025 pukul 23.00 wib, pada titik TKP sesuai pengakuan pelapor, tidak terdapat peristiwa curas di jl. Undaan Surabaya,” kata Grandika, Selasa (14/01/2025).

Setelah ditunjukan hasil kamera CCTV, Suli (57) mengakui bahwa ia bukan korban begal seperti pengakuan sebelumnya kepada media dan warga sekitar. Ia mengaku memiliki penyakit mata katarak sehingga pandangannya tidak begitu jelas apalagi saat malam hari.

“Pelapor (Suli) seolah melihat jembatan kecil di sungai. Padahal tidak ada jembatan. Ketika melangkah ya terjatuh ke dalam sungai. Hal itu karena pelapor punya penyakit mata (katarak),” tuturnya.

Sementara itu, Suli juga mengakui kesalahannya. Ia menceritakan saat itu ia sedang jalan di Undaan Kulon usai pulang kampung dari Blora, Jawa Tengah. Ia berangkat dari Blora menggunakan Kereta Api (KA) tujuan Stasiun Pasar Turi.

Dari stasiun, Suli berjalan kaki menuju ke proyek tempat kerjanya di Mulyorejo. Saat di Jalan Undaan Kulon, ia menyeberang jalan dari barat ke timur. Takut tertabrak kendaraan, ia berinisiatif untuk berlari.

“Saat itu hujan, jadi jalannya tidak kelihatan dan licin. Saya tak melihat sungai akhirnya jatuh,” ujar Suli.

Beberapa menit tak sadarkan diri, ketika tersadar Suli lalu meminta tolong warga sekitar. Warga yang membantu mengira ia menjadi korban begal. Hal itu diperkuat dari pernyataannya yang menyebut jika baru saja dibegal.

“Setelah laporan dan beritanya viral itu, saya baru sadar jika telah membuat gaduh warga Surabaya. Makanya saya ke Polsek untuk membuat klarifikasi. Untuk HP saya ada di desa, ketinggalan pak,” pungkasnya. (ang/ted)


Link informasi : Sumber

Tinggalkan komentar